Montong Sore
Dusun yang Asri dan Sejuk
Selasa, 04 Oktober 2016
Sabtu, 24 Oktober 2015
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
•Pengelolaan keuangan desa, dikelola dalam masa 1 tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
•Kades : pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan.
• Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa, mempunyai kewenangan:
menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
menetapkan PTPKD;
menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa;
menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam APBDesa;
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa.
•Kepala Desa dalam pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh PTPKD.
•PTPKD berasal dari unsur Perangkat Desa,terdiri dari:
–Sekretaris Desa;
–Kepala Seksi; dan
–Bendahara.
•PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
•Sekretaris Desa bertindak selaku koordinator PTPKD.
•Sekretaris Desa selaku koordinator PTPKD mempunyai tugas:
•menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
•menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa, perubahan APBD PTPKD dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;
•melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
•menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
•melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APBDesa
Kepala Seksi bertindak sebagai pelaksana kegiatan sesuai dengan bidangnya.
•Kepala Seksi mempunyai tugas:
•menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya;
•melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APBDesa;
•melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan;
•mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
•melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa;
•menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
Bendahara di jabat oleh staf pada Urusan Keuangan.
•Bendahara mempunyai tugas: menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
APBDes
•APBDesa,terdiri atas:
•Pendapatan Desa;
•Belanja Desa; dan
•Pembiayaan Desa.
•Pendapatan Desa diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.
•Belanja Desa diklasifikasikan menurut kelompok, kegiatan, dan jenis.
•Pembiayaan diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.
PENDAPATAN
Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
Pendapatan Desa:
•Pendapatan Asli Desa (PADesa);
•Transfer; dan
•Pendapatan Lain-Lain.
•Kelompok PADesa, terdiri atas jenis:
•Hasil usaha;
•Hasil aset;
•Swadaya, partisipasi dan Gotong royong; dan
•Lain-lain pendapatan asli desa.
•Hasil usaha desa:
•hasil Bumdes
•tanah kas desa.
Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
•Pengelolaan keuangan desa, dikelola dalam masa 1 tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
•Kades : pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan.
• Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa, mempunyai kewenangan:
menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
menetapkan PTPKD;
menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa;
menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam APBDesa;
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa.
•Kepala Desa dalam pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh PTPKD.
•PTPKD berasal dari unsur Perangkat Desa,terdiri dari:
–Sekretaris Desa;
–Kepala Seksi; dan
–Bendahara.
•PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
•Sekretaris Desa bertindak selaku koordinator PTPKD.
•Sekretaris Desa selaku koordinator PTPKD mempunyai tugas:
•menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
•menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa, perubahan APBD PTPKD dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;
•melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
•menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
•melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APBDesa
Kepala Seksi bertindak sebagai pelaksana kegiatan sesuai dengan bidangnya.
•Kepala Seksi mempunyai tugas:
•menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya;
•melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APBDesa;
•melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan;
•mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
•melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa;
•menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
Bendahara di jabat oleh staf pada Urusan Keuangan.
•Bendahara mempunyai tugas: menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
APBDes
•APBDesa,terdiri atas:
•Pendapatan Desa;
•Belanja Desa; dan
•Pembiayaan Desa.
•Pendapatan Desa diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.
•Belanja Desa diklasifikasikan menurut kelompok, kegiatan, dan jenis.
•Pembiayaan diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.
PENDAPATAN
Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
Pendapatan Desa:
•Pendapatan Asli Desa (PADesa);
•Transfer; dan
•Pendapatan Lain-Lain.
•Kelompok PADesa, terdiri atas jenis:
•Hasil usaha;
•Hasil aset;
•Swadaya, partisipasi dan Gotong royong; dan
•Lain-lain pendapatan asli desa.
•Hasil usaha desa:
•hasil Bumdes
•tanah kas desa.
Senin, 25 Mei 2015
skripsi PGSD
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terkait
dengan tingkat kompetensi guru, untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA). Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus,
masing-masing siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Adapun hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Hasil Penelitian
siklus I
Pelaksanaan
siklus I berlangsung dalam dua kali pertemuan yaitu tanggal 17
dan 26 Desember 2012, dimana
setiap pertemuan berlangsung selama 2 x
35 menit. Adapun materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi
Energi dan perubahannya.
a)
Tahap perencanaan Tindakan (planning)
· Menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
(Lampiran)
· Menyiapkan
Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran)
· Menyusun
soal Free Test (Lampiran)
· Menyiapkan kunci jawaban soal free
test ( Lampiran)
· Menyusun
format penilaian hasil free test (Lampiran)
· Menyusun
soal evaluasi (Lampiran)
· Menyiapkan kunci
jawaban soal evaluasi (Lampiran )
· Menyusun
Format
hasil penilaian
tes evaluasi
(Lampiran)
· Menyiapkan
lembar observasi aktivitas siswa (Lampiran)
· Menyiapkan
lembar observasi aktivitas guru (Lampiran)
b)
Tahap Pelaksanaan tindakan (acting)
Yang dilakukan pada tahap
pelaksanaan tindakan ini yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Pertemuan pertama (17 Desember
2012)
a.
Tahap Pendahuluan
Pada sesi ini guru mengatur tempat duduk siswa dan mengajak siswa berdo’a sebelum memulai pelajaran, selanjutnya guru
mengabsen siswa. Kemudian guru
memotivasi siswa dengan memberikan apersepsi berupa
contoh Energi dan perubahannya, yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
b.
Tahap Pelaksanaan pembelajaran
Pada tahap ini guru mengimformasikan materi yang akan dipelajari
dan menggali pengetahuan siswa melalui tanya jawab untuk mengeksplorasi
pengetahuan siswa terkait materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan kepada siswa
tentang Energi (gaya gravitasi, gaya
gesek, gaya magnet). Guru
memberikan contoh kepada siswa dan memberikan soal kemudian salah satu siswa
maju menyelesaikannya, kemudian siswa
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang sudah disampaikan.
Guru membagikan Lembar Kerja (LK) kepada masing
masing siswa. Selanjutnya siswa mengerjakan soal, kemudian guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa
yang kesulitan. siswa diminta maju untuk
mempertanggung jawab kan hasilnya. Untuk mengetahui daya serap siswa guru
mengadakan evaluasi.
c.
Tahap penutup
Pada tahap penutup kegiatan pembelajaran,
guru menyimpulkan materi untuk kemudian
dicatat oleh siswa, memberikan tugas rumah saran dan tindak lanjut.
Selanjutnya, guru menginformasikan tentang materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke-2 (26 Desember 2012)
a.
Tahap Pendahuluan
Pada pertemuan kali ini guru mengecek kehadiran siswa dan mengajak siswa
berdo’a sebelum memulai pelajaran, selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa. Kemudan guru mengingatkan kembali materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
b.
Tahap Pelaksanaan pembelajaran
Pada
tahap ini guru
mengimformasikan siswa tengtang materi yang akan dipelajari, Gaya Magnet,
Gravitasi dan Gaya Gesek. dan melaksanakan proses pembelajaran sambil
memberikan contoh kepada siswa, kemudian salah seorang siswa maju untuk
menyelesaikannya.
Siswa
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang materi yang sudah di sampaikan, guru membagikan LK kepada masing-masing
siswa, siswa mengerjakan soal kemudian guru sebagai fasilitator untuk membantu
siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa diminta maju untuk
mempertanggungjawabkan pekerjaannya kemudian guru mengadakan evaluasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada siklus yang kedua c. Tahap penutup
Pada tahap penutup kegiatan pembelajaran, guru
menyimpulkan materi untuk kemudian dicatat oleh siswa, memberikan saran dan tindak lanjut,
memberikan tugas rumah kemudian guru menutup pelajaran.
c)
Tahap Observasi dan evaluasi
A.
Tahap Observasi
1)
Observasi aktivitas guru
Pada proses belajar mengajar di
kelas, guru melakukan aktivitas mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran.
Hasil yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel
03 : Hasil observasi aktivitas guru siklus I
No
|
Indikator
|
Skor
|
|
Pert I
|
Pert II
|
||
1
|
Pemberian apersepsi dan motivasi kepada siswa.
|
4
|
3
|
2
|
Menyajikan informasi sesuai konsep materi yang akan dipelajari, sambil membantu siswa
menemukan tehnik belajar yang baru dengan cara yang menarik.
|
4
|
4
|
3
|
Melaksanakan
proses pembelajaran dengan interaktif,mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan
baru
|
3
|
4
|
4
|
Memberikan latihan soal, menerapkan, mengembangkan pengetahuan baru
terhadap penyelesaian masalah
|
3
|
4
|
5
|
Menarik kesimpulan, mengakhiri/menutup pembelajaran
|
2
|
3
|
Jumlah skor
|
16
|
18
|
|
Kategori
|
Baik
|
Baik sekali
|
Tabel 03 menunjukkan bahwa aktivitas
guru pada pertemuan pertama sudah baik dan mengalami peningkatan pada pertemuan
kedua yaitu dengan kategori sangat baik. Berdasarkan pengamatan observer
(lampiran 13 dan 14 ), terdapat beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran,
antara lain :
a)
Pada tahap pelaksanaan di pertemuan 1, guru tidak
mempertegas kembali konsep yang diperoleh siswa saat penyajian hasil diskusi
kelompok.
b)
Guru kurang melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi.
c)
Pada tahap penutup di pertemuan 2, guru tidak
menginformasikan tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2)
Observasi
aktivitas siswa
Data aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa. Ringkasan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 04 berikut :
Tabel 04 : Ringkasan hasil
observasi aktivitas siswa siklus I
No
|
Indikator
|
Rata-rataSkor
|
|
Pert I
|
Pert II
|
||
1
|
Aktivitas belajar siswa
dalam melaksanakan pembelajaran
|
3
|
3
|
2
|
Intraksi siswa dengan siswa
|
2
|
4
|
3
|
Interaksi siswa dengan guru
|
2
|
3
|
4
|
Antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran
|
3
|
3
|
5
|
Keberanian siswa dalam bertanya
|
3
|
3
|
Jumlah Skor
|
13
|
16
|
|
Kategori
|
Kurang aktif
|
Aktif
|
Data pada tabel di
atas dapat dilihat bahwa kriteria keaktifan siswa masih berada dalam kategori kurang aktif dan caktif. Berdasarkan hasil
pengamatan observer (lampiran 11
dan 12
) menunjukkan masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diadakan tindakan
perbaikan pada siklus II yaitu:
a)
Beberapa siswa
tidak memperhatikan pada saat guru memberikan penjelasan materi
pelajaran
b)
Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa, sehingga
banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan soal dalam LK
c)
Di akhir pembelajaran, siswa kurang aktif memberikan
respon dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari, siswa hanya mencatat
apa yang disimpulkan oleh guru
B.
Tahap Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan pada pertemuan ke-1 dan 2. Evaluasi terhadap siklus I dilaksanakan dengan
memberikan tes dalam bentuk isian ( lampiran13). berdasarkan skor yang
diperoleh masing-masing siswa (lampiran15.), hasil evaluasi belajar siswa kelas
V dapat dilihat pada tabel 05 berikut :
Tabel
05 : Hasil evaluasi siklus I
No
|
Aspek yang diperhatikan
|
Keterangan
|
1
|
Jumlah skor
|
1370
|
2
|
Rata-rata skor
|
68,25
|
3
|
Banyak siswa yang mengikuti evaluasi
|
20
|
4
|
Banyak siswa
|
20
|
5
|
Banyak siswa yang tuntas
|
12
|
Ketuntasan belajar
|
60%
|
d)
Refleksi
Pada
pelaksanaan proses pembelajaran siklus I masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus II. Adapun langkah-langkah
perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)
Guru memberi
penjelasan tentang apa saja yang harus dilakukan oleh siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
2)
Guru menghimbau
siswa sebelum melaksanakan pembelajaran supaya siswa lebih aktif dalam
memperhatikan guru pada saat memberikan penjelasan materi pelajaran.
3)
Guru menghimbau
kepada siswa supaya kesempatan yamg diberikan untuk bertanya pada saat peroses pembelajaran
hendaknya dimamfaatkan oleh siswa, sehingga dalam mengerjakan tugas tidak
mendapat kesulitan.
4)
Agar semua siswa aktif
hendaknya guru memotivasi siswa dengan cara memberikan hadiah kepada siswa yang
memperoleh nilai terbaik.
5)
Guru lebih banyak memberikan bimbingan pada saat siswa
mengerjakan soal.
6)
Di akhir
pertemuan, guru selalu memberi informasi mengenai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya.
B.
Hasil Penelitian Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah
disusun sebelumnya,
Siklus II berlangsung dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 7
dan 16 Januari
2013, dimana pertemuan pertama dan
kedua berlangsung selama 2 x 35 menit. Pada pertemuan pertama materi yang
dibahas adalah ”Gaya
gravitasi, magnet dan gaya gesekan”.
sedangkan pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah ”Pesawat
sederhana”. Evaluasi
dilakukan pada pertemuan kedua dan ketiga dengan bentuk soal isian sebanyak 5 soal.
Adapun tahapan-tahapan yang
dilakukan pada siklus ini adalah sebagai berikut :
A.
Perencanaan
Kegiatan yang dliaksanakan guru (peneliti) pada tahap
perencanaan ini adalah sebagai berikut :
1)
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (lampiran).
2)
Menyiapkan lembar observasi guru (lampiran).
3)
Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa (lampiran).
4)
Menyusun soal evaluasi (lampiran).
5)
Menyiapkan lembar jawaban soal evaluasi dan teknik
penilaian (lampiran)
6)
Menyusun format hasil penilaian tes evaluasi (lampiran).
B.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini adalah melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan skenario
pembelajaran.
Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap ini adalah sebagai berikut :
1)
Pertemuan pertama
Kegiatan Awal
Pada tahap ini guru memotivasi siswa dengan memberikan apersepsi tentang Gaya Gravitasi, magnet dan gesekan. Selanjutnya guru menyebutkan tujuan yang ingin dicapai
setelah proses pembelajaran.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini, Guru menjelaskan materi pelajaran
tentang Pesawat
sederhana, membagikan kembali Lembar Kerja (LK) kepada
siswa yang berisi soal-soal. Terlihat adanya perbedaan motivasi siswa ketika mengerjakan soal latihan maupun evaluasi, siswa terlihat
lebih bergairah dari sebelumnya dalam belajar, banyak siswa melakukan tugas dan
fungsinya dengan baik.
Penutup
Guru
bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran, dan selanjutnya guru menginformasikan kepada siswa
tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, terakhir guru
memberikan saran dan tindak lanjut kepada siswa.
2)
Pertemuan ke-2
Kegiatan
Awal
Guru
mengajak siswa berdo’a sebelum memulai kegiatan pembelajaran, selanjutnya guru
mengecek kehadiran siswa, Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan
memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang akan diajarkan, tidak
lupa guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan
Inti
Guru
menjelaskan materi pelajaran
tentang sifat-sifat operasi hitung dan memberikan contoh, salah seorang siswa diminta maju
untuk mengerjakan soal tersebut, kemudian guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti,
guru membagikan LK kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu
dengan
dibimbing guru,
siswa diminta maju untuk mempertanggung
jawabkan pekerjaannya.
Guru mengadakan evaluasi untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa
dalam menerima pelajaran.
Penutup
Guru
bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran, selanjutnya
guru memberikan saran, tindak lanjut dan memberikan tugas rumah kepada siswa.
C. Tahap Observasi
/ Evaluasi
a) Tahap Observasi
1)
Observasi aktivitas guru
Seperti pada siklus I,
pada siklus II juga dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran,
adapun hasil yang diperoleh dari lembar observasi guru pada siklus II ini,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 06 : Hasil observasi aktivitas guru siklus II
No
|
Indikator
|
Skor
|
|
Pert I
|
Pert II
|
||
1
|
Pemberian apersepsi dan motivasi kepada siswa.
|
4
|
4
|
2
|
Menyajikan informasi sesuai konsep materi yang akan dipelajari, sambil membantu siswa
menemukan tehnik belajar yang baru dengan cara yang menarik
|
4
|
4
|
3
|
Melaksanakan
proses pembelajaran dengan interaktif,mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan
baru
|
4
|
4
|
4
|
Memberikan latihan soal, menerapkan, mengembangkan pengetahuan baru
terhadap penyelesaian masalah
|
4
|
4
|
5
|
Menarik kesimpulan, mengakhiri/menutup pembelajaran
|
3
|
4
|
Jumlah skor
|
19
|
20
|
|
Kategori
|
Baik sekali
|
Baik sekali
|
Pada
siklus II ini semua descriptor aktivitas sudah dilaksanakn dengan baik oleh
guru, hal ini dapat dilihat di lampiran, berdasarkan hasil observasi tersebut pada siklus II
ini, guru sudah melakukan proses pembelajaran dengan baik sekali.
2)
Observasi aktivitas siswa
Data aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Ringkasan hasil
yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 07 berikut :
Tabel 07 : Ringkasan hasil observasi aktivitas siswa
siklus II
No
|
Indikator
|
Rata-rataSkor
|
|
Pert I
|
Pert II
|
||
1
|
Aktivitas belajar siswa
dalam melaksanakan pembelajaran
|
4
|
4
|
2
|
Intraksi siswa dengan siswa
|
4
|
4
|
3
|
Interaksi siswa dengan guru
|
4
|
4
|
4
|
Antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran
|
3
|
4
|
5
|
Keberanian siswa dalam bertanya
|
3
|
4
|
Jumlah Skor
|
18
|
20
|
|
Kategori
|
sangat aktif
|
Sangat aktif
|
Berdasarkan hasil observasi
tersebut, aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus II, diperoleh hasil
berada pada kategori sangat aktif, hal ini dapat dilihat pada lampiran 19 dan
20.
b) Tahap Evaluasi
Evaluasi
terhadap siklus II dilaksanakan dengan memberikan tes dalam bentuk isian (
lampiran16). berdasarkan skor yang diperoleh masing-masing siswa (lampiran18.),
hasil evaluasi belajar siswa kelas V dapat dilihat pada tabel 08 berikut :
Tabel 08 : Hasil
evaluasi siklus II
No
|
Aspek yang diperhatikan
|
Keterangan
|
1
|
Jumlah skor
|
1410
|
2
|
Rata-rata skor
|
70,50
|
3
|
Banyak siswa yang mengikuti evaluasi
|
20
|
4
|
Banyak siswa
|
20
|
5
|
Banyak siswa yang tuntas
|
15
|
6
|
Banyak siswa yang tidak tuntas
|
5
|
Ketuntasan Klasikal
|
75 %
|
D.
Tahap refleksi
Berdasarkan hasil analisis observasi
belajar siswa pada setiap siklus, terlihat bahwa terjadi peningkatan skor
aktivitas belajar siswa pada setiap siklus, demikian pula dengan hasil
observasi guru, terjadi peningkatan dalam setiap siklus, dengan demikian
indikator kerja telah berhasil.
C.
PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas V MI NW Rempung Kecamatan
Pringgasela tahun plajaran 2012/ 2013. Penelitian ini dilakukan dalam
dua siklus.
Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa, dapat kita lihat terjadi
peningkatan rata-rata skor aktivitas belajar siswa di setiap siklus. Hal
tersebut sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas V MI NW Rempung pada setiap siklus. Pada
siklus I, evaluasi diikuti oleh 20 siswa dengan nilai rata-rata kelas siswa mencapai 68,25, hal ini belum memenuhi indikator keberhasilan
penelitian karena belum melebihi KKM, dimana KKM = 6.5, begitu juga dengan
ketuntasan klasikal siswa yang masih 60 %. Oleh karena itu hasil penelitian pada siklus I belum mencapai indikator,
karena itu harus dilanjutkan pada siklus II.
Pada siklus II, guru melakukan beberapa
langkah perbaikan berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I
sehingga aktivitas siswa mengalami peningkatan, dimana skor aktivitas siswa berada dalam kategori aktif, dan mengalami peningkatan dari
siklus sebelumnya. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa dalam pembelajaran. Adanya intraksi antara siswa dengan siswa, siswa
dengan guru dan keberanian siswa dalam bertanya pada saat proses pembelajaran.
Sedangkan aktivitas
guru juga sudah lebih bagus, baik pada saat mempersiapkan siswa
untuk belajar, mendampingi siswa dalam proses pembelajaran, memberikan LK, maupun mengakhiri pembelajaran.
Ini menyebabkan prestasi belajar yang diperoleh
siswa meningkat. Skor rata-rata prestasi yang diperoleh adalah 70,50 dengan ketuntasan belajar 75 %. Hasil yang diperoleh ini
menunjukkan bahwa indikator kinerja tindakan yang digunakan telah memenuhi
setiap ketentuan keberhasilan tindakan, dimana aktivitas belajar siswa
berkategori aktif dan mengalami peningkatan rata-rata skor dari siklus
sebelumnya. Selain itu, rata-rata skor hasil belajar siswa 65 dan
telah mencapai ketuntasan 75 %.
Dalam penerapan metode resitasi, siswa lebih bersemangat dalam belajar, lebih fokus dan konsentrasi pada materi, pengembangan daya
pikir lebih leluasa, dan suasana belajar lebih aktiv Siswa juga lebih berani mengemukakan pendapat,
sehingga pembelajaran lebih aktif.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
penulis berusaha dengan maksimal dan seoptimal mungkin membahas tentang tingkat
kompetensi Guru dalam rangka meningkatkan Hasil Belajar Siswa di MI NW Rempung
kecamatan Pringgasela tahun pelajaran 2012/2013, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1.
Semua guru yang
ada di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul
Wathan Rempung Sebagian besar memiliki tingkat kompetensi yang sudah cukup baik
dan sebagiannya ada yang kurang baik. dalam kompetensi Personal, Kompetensi
professional, dan kompetensi paedagogik serta Kompetensi Sosial.
2.
Persiapan-persiapan
yang dilakukan guru Terutama mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah;
merumuskan tujuan pembelajaran, memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan
yang dimiliki, memperhatikan jumlah jam pelajaran yang tersedia, jumlah anak
didik yang akan mengikuti pelajaran, membuat RPP dan silabus.
3.
Pelaksanaan
dalam rangka meningkatkan Hasil Belajar Siswa dilakukan dengan cara
memperhatikan aspek-aspek psikologi pembelajaran seperti; system pengajaran
yang relevan, menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan metode yang
diajarkan, meningkatkan kedisiplinan dalam proses pembelajaran, dan melakukan
kegiatan pagi sebelum masuk kelas seperti: Pembelajaran yang menyenangkan,
mengaakan praktik pembelajaran dan yang terpenting adalah do’a bersama, kultum,
yasinan pada pagi jum’at dan lain sebagainya yang bernuansa Ilami dan Positif.
4.
Problematika
yang dihadapi guru dalam meningkatkan Hasil Belajar siswa adalah Faktor intern
dari pribadi siswa sendiri (kemalasan siswa), Faktor lingkungan dan sepertinya
tidak termotivasi dalam belajar, tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan,
dan karena faktor ekonomi yang rata-rata berada pada tingkat menengah kebawah
sehingga itu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
B.
Saran-Saran
Dihimbau
bagi setiap guru didalam menjalankan tugasnya harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1.
Sebelum
menjalankan tugas mengajarnya maka ia harus mempersiapkan segala sesuatunya,
yang tak kalah pentingnya dan tdak boleh ketinggalan ialah ia harus membuat RPP
dan silabus sebelum memasuki kelas.
2.
Didalam
mengajar, harus bisa memilih metode-metode yang tepat yang didalam mengajar
siswa-siswinya dan disarankan agar tidak menggunakan metode yang monoton, harus
melihat kondisi siswa.
3.
Didalam
mengajar, harus ikhlas karena allah dan tak kalah pentingnya lagi kita harus
bisa memberikan suri tauladan yang baik, serta teguran dan hukuman yang mendidik,
jika mereka melakukan pelanggaran seperti memberikan hukuman dengan menyuruhnya
menghapal kosakata atau yang lainnya..
Dan
disarankan juga bagi kepala madrasah agar selalu mengontrol para guru agar
mereka juga menjalankan tugas-tugas kependidikannya dengan baik dan benar.
C.
Penutup
Tidak
seorang pun diantara makhluk yang sempurna dibandingkan dengan sang pencipta
(kholik), oleh karena itu tidak ada yang patut tempat berlindung dan bersyukur
kecuali daripada-Nya.
Allahlah
yang maha adil dan bijaksana serta maha sempurna dari segalanya. Manusia adalah
makhluk yang lemah, tidak akan pernah lepas dari sifat lengah dan salah,
tiadalah patut untuk bersifat sombong dan gagah, sebab yang paling sempurna itu
adalah sang penguasa jagat raya. Dalam hal ini, penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa naskah skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun harapan
penulis semoga semua itu tidaklah mengurangi makna dan manfaat yang terkandung
dalam tulisan ini. Semoga tulisan ini ada manfaatnya khususnya bagi penulis sendiri
maupun bagi pembaca yang lainnya.
Wallahul Muwaffiq
Walhadi Ila Sabilirrasyad
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Langganan:
Postingan (Atom)